Tiba2 teringat puisi dari mel
Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu (Sapardi Djoko Damono, 1989)
Bulan yang penuh dengan ujan dan ujian.. Berharap hujan turun mengguyur meneduhkan hati yang sedang gersang..
|